Biar gak lupa kalu tadi di timeline twitter ada yang ngshare #SelfPublishing yang sangat berguna untuk aku, langsung deh ngelipir diblog sendiri. Draft yang aku tulis ini gak copy paste, tapi aku tulis ulang dengan kemasan gayaku sendiri, karena ini emang buat catatan pribadi saja…
Menerbitkan buku di jalur penerbit emang susah – susah gampang, selain banyak pesaing dan tentunya ini seperti berinvestasi dalam waktu jangka panjang. Tapi kalu sudah ketemu penerbit yang royal dengan calon penulis mungkin segalanya akan mudah, biaya produksi awal akan di tanggung, promosi sampai distributor pun sudah di urus oleh mereka.
Lalu bagaimana dengan script calon penulis ketika karyanya tidak diterima oleh penerbit ?? Jangan berkecil hati, kalu kita yakin dengan kualitas tulisan kita seharusnya bisa menggunakan jalur SelfPublishing. Kelebihannya, kita tidak perlu menunggu segitu lamanya untuk menerbitkan karya kita, tidak perlu bolak – balik revisi dan mengikuti keinginan serta masukan dari editor, dan kita bisa menerbitkan apa pun, kapan pun yang kita suka.
Sebelum SelfPublishing dimulai, kiranya perlu diketahui beberapa point dan note di bawah ini :
Bila langkah diatas sudah memenuhi standar yang kita inginkan, maka karya kita berupa buku akan siap berlayar ke calon pembeli. Tinggal kita saja yang harus merencanakan langkah berikutnya, seperti: Dana, apabila ada cetakan ulang, membuat strategi pemasaran yang baru, dan membuat karya berikutnya tentunya.
Thanks buat mbk @windyAriestanty… :)
“Mempromosikan dan menjual buku sendiri ternyata punya sisi yang berbeda dengan menerbitkan buka lewat penerbit.”
Menerbitkan buku di jalur penerbit emang susah – susah gampang, selain banyak pesaing dan tentunya ini seperti berinvestasi dalam waktu jangka panjang. Tapi kalu sudah ketemu penerbit yang royal dengan calon penulis mungkin segalanya akan mudah, biaya produksi awal akan di tanggung, promosi sampai distributor pun sudah di urus oleh mereka.
Lalu bagaimana dengan script calon penulis ketika karyanya tidak diterima oleh penerbit ?? Jangan berkecil hati, kalu kita yakin dengan kualitas tulisan kita seharusnya bisa menggunakan jalur SelfPublishing. Kelebihannya, kita tidak perlu menunggu segitu lamanya untuk menerbitkan karya kita, tidak perlu bolak – balik revisi dan mengikuti keinginan serta masukan dari editor, dan kita bisa menerbitkan apa pun, kapan pun yang kita suka.
Sebelum SelfPublishing dimulai, kiranya perlu diketahui beberapa point dan note di bawah ini :
- Selesaikan script buku yang akan di terbitkan, revisi ulang kalu perlu. Ingat: Kualitas tulisan harus jadi modal utama.
- Cari editor yang bisa diandalkan untuk membantu kesiapan ini.
- Pendanaan, karena semua dikerjakan sendiri, maka kita perlu untuk menyumbangkan dana pribadi sebagai modal. Biaya itu akan digunakan untuk percetakkan, promosi, dan distributor.
- Percetakan, harus cari yang terbaik dan sesuai dengan konsep yang kita buat.
- Distribusi, kita harus mencari distributor (pihak yang akan bernegosiasi dengan pihak toko buku agar buku kita bisa di pasarkan di toko tersebut) yang tepat, agar distribusi buku kita pun bisa di kenal calon konsumen. Kalu ingin memperluas jaringan distribusi pun bisa lewat dunia maya, seperti web pribadi atau social network.
Bila langkah diatas sudah memenuhi standar yang kita inginkan, maka karya kita berupa buku akan siap berlayar ke calon pembeli. Tinggal kita saja yang harus merencanakan langkah berikutnya, seperti: Dana, apabila ada cetakan ulang, membuat strategi pemasaran yang baru, dan membuat karya berikutnya tentunya.
Thanks buat mbk @windyAriestanty… :)
aku dukung kamu, Pak... kamu mesti selesaikan bukumu sampai terbit dan terjual... udah gitu bagi2 ya keuntungannya. #ditampar
BalasHapus>Ferdi, aminnnnn
BalasHapuswah, gak mudah juga ya..
BalasHapus>Mbk Fanny, betul, semua punya tantangan tersendiri... Selamat mencoba kalu sdh terbitin buku sendiri. :)
BalasHapusayo!! ayo!!! cepat diseleseikan bukunyaa :D
BalasHapus>udaRian, semoga bisa cepat kelar yah kak. Amin
BalasHapusPasti kamu bisa..!
BalasHapus